Batang Hari, Jambi - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Batang Hari mendukung penuh atas aksi damai warga Kelurahan Sridadi dengan aksi turun kejalan, yang meminta Pemerintah menegaskan pihak tambang tentang jam pengoperasian angkutan batubara, Senin (06/06/2022).
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua (Waka) II DPRD, Ilhamuddin. Ia mengatakan aksi yang dilakukan warga Kelurahan Sridadi ini merupakan perwakilan dari seluruh suara masyarakat Batanghari.
"Saya sangat mengapresiasi langkah-langkah dari apa yang sudah diupayakan oleh masyarakat Kelurahan Sridadi ini dalam rangka untuk kepentingan masyarakat seluruhnya, bukan Batang Hari saja tapi juga untuk siapapun yang melintas di Batang Hari, " ungkap Ilhamuddin.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga berharap agar suara dari masyarakat yang melakukan aksi damai hari ini didengar oleh para pemangku jabatan di Provinsi Jambi hingga Pemerintah Pusat.
"Mudah-mudahan aksi hari ini jadi amal ibadah kita semua, dan perjuangan hari ini biso terkabul, bisa didengar oleh pemangku-pemangku kebijakan di pemerintah pusat, " ucap Ilhamuddin.
"Perjuangan ini harus terkabul, sepakat?" Teriak Ilhamuddin menyemangati para pendemo.
Waka II DPRD ini mengaku turut menjadi korban oleh membludaknya angkutan Batubara saat ini.
Ia mengaku prihatin terhadap masyarakat pengguna jalan yang terbilang tidak bebas melintas akibat jadwal pengoperasian truck batubara yang tak beraturan.
Baca juga:
Amsakar Tampung Masukan DPRD Batam
|
"Dampak dari penambangan batubara ini memang luar biaso. Ada yang kecelakaan, mati dijalan, yang lahir dijalan juga ada, macam-macam pokoknya, " tambanhya.
Dibawah teriknya matahari sambil berdiri diatas meja dengan waka I M Jaafar, Ilhamuddin juga menuntut agar perusahaan tambang menyediakan jalan khusus angkutan batubara.
"Kami sebagai wakil rakyat yang menyuarakan suara rakyat mengatakan bahwa saat ini kami dak sanggup lagi nengok mobil ini. Seharusnyo batubara itu punya jalur khusus, " paparnya
Ilhammuddin menambahkan, Kabupaten Batang Hari banyak mengalami kerugian akibat penambangan batubara.
(Red)